Museum Ramen Shin Yokohama memanfaatkan pengalaman langsung Kunio Takahashi dalam penelitian jenis tepung yang digunakan oleh Kanichi Ozaki untuk Rairaiken dengan cara berikut:

  1. Pengalaman Pribadi: Kunio memiliki pengalaman langsung menyantap ramen di lokasi asli Rairaiken. Pengalaman ini memberikan wawasan berharga tentang rasa dan tekstur mie yang digunakan, serta bagaimana ramen disajikan pada masa itu.
  2. Identifikasi Bahan: Melalui ingatan dan pengalaman tersebut, Kunio membantu museum dalam mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan oleh kakeknya, termasuk jenis tepung yang tepat untuk membuat mie. Informasi ini sangat penting karena jenis tepung dapat mempengaruhi tekstur dan rasa mie.
  3. Kolaborasi dengan Peneliti: Kunio bekerja sama dengan peneliti di museum untuk mendalami proses pembuatan mie dan kaldu, serta cara penyajian hidangan. Ini melibatkan diskusi dan pengumpulan data dari berbagai sumber, termasuk catatan sejarah dan teknik memasak yang diwariskan dalam keluarga.
  4. Rekonstruksi Resep: Dengan semua informasi yang diperoleh dari pengalaman Kunio dan kolaborasi dengan museum, mereka dapat merekonstruksi resep asli Rairaiken, termasuk menemukan jenis tepung yang digunakan sejak restoran pertama kali dibuka.
  5. Penyampaian Pengetahuan: Museum menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari Kunio untuk memastikan bahwa ramen yang disajikan di restoran baru tetap setia pada tradisi dan rasa otentik yang telah ada selama lebih dari satu abad.

Melalui langkah-langkah ini, museum berhasil memulihkan resep asli Rairaiken, menjaga warisan kuliner Jepang tetap hidup dan relevan bagi generasi baru. Luck365