Proses pengolahan mie di Tsukiya sangat berperan penting dalam menentukan tingkat kenyal dan elastisitas mie yang menjadi ciri khas dan daya tarik utama restoran ini. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai bagaimana proses tersebut memengaruhi tekstur mie, berdasarkan teknik pembuatan mie ramen Jepang secara umum yang juga diterapkan di Tsukiya.
1. Pemilihan Bahan Baku Tepung Terigu Berkualitas Tinggi

Tsukiya menggunakan tepung terigu dengan kandungan protein tinggi (sekitar 12%) yang sangat penting untuk membentuk gluten. Gluten adalah protein yang memberikan elastisitas dan kekuatan pada adonan mie. Kandungan gluten yang sangat optimal dapat membuat mie tersebut tidak mudah putus saat direbus maupun juga tetap kenyal saat disantap.
2. Penggunaan Kansui (Air Alkali)
Salah satu bahan penting dalam pembuatan mie ramen adalah kansui, yaitu air alkali yang mengandung natrium karbonat dan kalium karbonat. Kansui berfungsi meningkatkan elastisitas dan kekuatan adonan, sehingga mie menjadi kenyal dan memiliki warna kuning alami yang menarik. Selain itu, kansui juga dapat memberikan rasa khas dengan mie ramen.
3. Proporsi Air dan Bahan yang Tepat dalam Adonan
Pengolahan adonan mie di Tsukiya dilakukan dengan proporsi air, tepung, garam, dan kansui yang sangat presisi. Proporsi ini menentukan kelembapan dan elastisitas adonan. Adonan yang terlalu basah akan menghasilkan mie yang lembek, sedangkan adonan yang terlalu kering akan menghasilkan mie yang keras dan mudah patah.
4. Pengulenan Adonan yang Mendalam dan Merata
Proses pengulenan (kneading) adonan dilakukan secara menyeluruh untuk mengembangkan jaringan gluten secara optimal. Pengulenan yang tepat membuat adonan menjadi elastis dan kenyal, serta merata sehingga tekstur mie halus dan tidak kasar.
5. Pemotongan Mie dengan Ketebalan Sesuai Jenis Hidangan
Setelah adonan siap, mie dipotong dengan ketebalan yang disesuaikan dengan jenis ramen yang disajikan. Tsukiya memproduksi mie yang lebih tebal dan kenyal untuk tsukemen, agar mie mampu menyerap kuah celupan tanpa kehilangan tekstur. Untuk ramen biasa, mie dibuat lebih tipis agar mudah menyerap kuah kaldu.
6. Pengeringan dan Penyimpanan yang Terjaga
Mie yang sudah dipotong kemudian dikeringkan dan disimpan dengan pengendalian suhu dan kelembapan yang ketat agar tetap segar dan kenyal. Pengeringan yang tepat mencegah mie menjadi kering atau mudah patah saat dimasak. Luck365
7. Teknik Memasak yang Presisi
Memasak mie dengan waktu yang tepat sangat penting untuk menjaga tekstur kenyal. Tsukiya merebus mie dengan durasi yang sudah diukur agar mie matang sempurna—tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek. Untuk tsukemen, mie biasanya dibilas dengan air dingin setelah direbus untuk menghentikan proses pemasakan dan menjaga tekstur kenyalnya.
8. Pengaruh Kuah dan Penyajian
Tekstur mie yang kenyal juga didukung oleh kuah yang kaya rasa dan tidak terlalu encer. Kuah yang pas membuat mie tetap kenyal saat dicelupkan atau dicampur, sehingga sensasi kenyal tetap terjaga hingga suapan terakhir.
Kesimpulan
Proses pengolahan mie di Tsukiya yang meliputi pemilihan tepung berkualitas tinggi, penggunaan kansui, proporsi bahan yang tepat, pengulenan mendalam, pemotongan sesuai jenis, pengeringan dan penyimpanan terjaga, serta teknik memasak presisi secara keseluruhan sangat memengaruhi tingkat kenyal dan elastisitas mie.